Cianjur, korannasional.id - Tempat pernikahan yang menjadi penyesalan yang teramat menyakitkan dan memalukan berkepanjangan dirasakan pihak wanita korban dari kebohongan para oknum yang berhasil menikahkan seorang warga Cianjur Inisial S (18) yang kini berstatus Janda tanpa surat, karena ternyata tanpa surat nikah dan bukti berkas perceraian resmi. Hal tersebut diakui Ibu kandung S berinisial C (52) kepada awak media di Cianjur, Jum'at (25/7/2025).
C janda dari Almarhum salah seorang anggota TNI yang kini mengaku sangat merasa terhina dan minta bantuan berbagai pihak terkait untuk kebaikan anaknya, berharap tidak ada lagi korban seperti S di masa depan.
Menurutnya, pihak mantan menantu menceraikan anaknya dengan hanya mengirim suara yang mengatakan talak, talak, talak melalui WhatsApp.
" Ini luar biasa penghinaan, terlebih setelah meminta berkas bukti cerai kepada orang yang diduga dipercaya mantan menantu pada saat mengatur keuangan sebelum pernikahan anak itu, dengan mudah mengatakan, berkas masih yang waktu itu, karena pernikahan siri, terus terang saya teramat sangat kecewa," tegas nya.
Diterangkan C, pada awalnya, anak saya akan dinikahi secara resmi, bahkan dijanjikan untuk dibawa kenegara menantunya di Timur Tengah dan akan diresmikan dengan baik di sana, ternyata, kini menceraikan dengan begitu saja hanya dengan bicara di WhatsApp.
" Kami dibohongi, ini biadab, apakah mantan menantu itu tidak tahu pentingnya menghargai bagi orang yang sudah percaya menikahkan anaknya demi kebaikan dimasa depan, faktanya anak saya diperlakukan sangat tidak baik oleh orang asing itu, bersama para oknum yang hadir dipernikahan yang hanya ingin uang saja, tanpa berpikir bagaimana dampak buat keluarga kami," ungkapnya sambil menangis sedih.
Belajar dari kasus ini, semoga kedepannya untuk selalu hati-hati dan waspada agar tidak percaya dengan mudah kepada orang asing yang belum kita kenal, tidak untuk percaya dengan penampilan dan kata-kata manis, yang penting fakta, setuju untuk melawan agar para oknum jera, tidak lagi mencari mangsa gadis lain, hanya sekedar untuk pemuas nafsu pria dari Timur Tengah seperti mantan mantu yang seolah tidak tahu tata krama, katanya bergelar profesor dan doktor, ternyata kelakukannya tidak baik," pungkasnya C dengan penuh kecewa. (Red)
