korannasional.id - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, tak kuasa menahan tangis saat meminta maaf atas kasus keracunan massal program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Peristiwa itu terjadi dalam konferensi pers di kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9/2025). Ia menegaskan bahwa kasus ini menjadi tanggung jawab besar lembaga yang ia pimpin bersama.
Menurut data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), jumlah anak yang keracunan menu MBG mencapai 6.452 anak per 21 September 2025. Angka itu membuat publik semakin menyoroti penyelenggaraan program ini.
Nanik menyampaikan penyesalan mendalam. Ia menegaskan bahwa program MBG sejatinya diniatkan Presiden Prabowo Subianto untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah.
“Saya seorang ibu, melihat video anak-anak sakit membuat hati saya hancur. Padahal niat kami adalah memastikan gizi mereka terpenuhi agar bisa tumbuh menjadi generasi emas,” ucap Nanik sambil menitikkan air mata.
Profil Nanik S Deyang
Nanik Sudaryati Deyang lahir di Madiun, Jawa Timur, 3 Januari 1968. Saat ini, ia berusia 57 tahun.
Kariernya dimulai sebagai jurnalis di Tabloid Bangkit. Sebagai wartawan, Nanik dikenal kritis terhadap isu sosial, politik, dan ekonomi.
Nama Nanik kemudian semakin dikenal saat Pilpres 2019.
nanik menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Koalisi Indonesia Adil Makmur untuk pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Jabatan Strategis
Pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Nanik dipercaya mengemban sejumlah jabatan penting.
Pada Oktober 2024, ia dilantik sebagai Wakil I Badan Pengentasan Kemiskinan periode 2024–2029.
Lalu, pada 12 Juni 2025, Nanik diangkat menjadi Komisaris Independen PT Pertamina (Persero) melalui keputusan Menteri BUMN.
Terakhir, pada 17 September 2025, Nanik dilantik menjadi Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN).
Disana Nanik mendampingi Kepala BGN, Dadan Hindayana, bersama dua wakil lain, Lodewyk Pusung dan Sonny Sanjaya.
Tanggung Jawab Atas Kasus MBG
Dalam kasus keracunan ribuan anak, Nanik menegaskan bahwa hal ini bukan sekadar angka statistik. Baginya, satu anak sakit saja sudah menjadi tanggung jawab besar BGN.
“Ini bukan masalah angka. Satu anak pun jika sakit, itu sudah menjadi tanggung jawab kami. Kami berjanji akan memperbaikinya secara total,” tegasnya.
Komitmen Perbaikan
Nanik kembali meminta maaf kepada seluruh anak dan orang tua di Indonesia. Ia berjanji kasus serupa tidak akan terulang.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat ikut mengawasi dapur MBG agar program benar-benar berjalan sesuai standar.
“Kami mohon dukungan semua pihak. Mari bersama-sama mengawasi jalannya program MBG,” tutupnya dengan suara bergetar.
