Sampang, korannasional.id - Demo penolakan penundaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Sampang, Jawa Timur berakhir dengan pengrusakan ornamen di Alun-alun Trunojoyo.
Kini, petugas Dinas Lingkungan Hidup mendata seluruh kerusakan itu. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Perumahan dan Permukiman (DLH Perkim) Sampang, Faisol Ansori menyayangkan perusakan fasilitas umum tersebut.
"Kami sebagai pengelola Alun-alun Trunojoyo sangat menyayangkan kejadian itu terjadi. Itu sudah dibangun cukup baik namun harus dirusak," katanya, Rabu (29/10/2025).
Pihaknya menginventarisasi kerusakan yang ada. Kerusakan terjadi pada lampu akrilik neon box tulisan "Alun-alun Trunojoyo" yang 80 persen rusak.
"Lalu pagar di sekitar patung kerapan sapi itu juga patah, kami tidak menemukan sisa besinya yang patah itu," kata dia.
Pihaknya juga menemukan banyaknya lampu di Alun-alun Trunojoyo yang hilang tak berbekas.
"Lalu kami juga menemukan kursi di taman itu copot padahal sudah kami rantai dan kunci dengan baut," ucap Faisol.
Selain melakukan pendataan, kata Faisol, pihak Pemkab melakukan pembersihan sisa material yang rusak. Petugas juga mematikan jaringan listrik yang dirusak massa.
"Kami matikan jaringan yang rusak dan terbuka, khawatir membahayakan masyarakat saat main ke alun-alun," kata dia.
Pemkab Sampang belum bisa melakukan perbaikan kerusakan karena anggaran terbatas.
"Untuk tahun ini belum ada biaya untuk pemeliharaan berat seperti yang terjadi sekarang. Kami akan koordinasi dengan dinas terkait, siapa tahu ada dana," ucapnya.
Aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Sampang ricuh setelah massa dilarang masuk. Polisi menembakkan gas air mata berulang kali tetapi massa tidak mundur.
Sebagian massa lalu melakukan pengrusakan hiasan di Alun-alun Trunojoyo yang lokasinya tepat di depan Kantor DPRD Sampang.
