Jombang, korannasional.id - Ruas jalan beton di Desa Asemgede, Kecamatan Ngusikan, Jombang, Jawa Timur, longsor usai diguyur hujan deras pada Selasa (21/10/2025) sore.
Akibatnya, akses utama warga antara Dusun Cupak dan Asemgede lumpuh total dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, saat sebagian warga bersiap menunaikan salat Maghrib. Menurut keterangan warga setempat, Didik Sadianto, tanah di bawah badan jalan tiba-tiba amblas hingga menyeret sebagian struktur beton yang baru dibangun.
“Tadi sore sebelum Maghrib, jalan tiba-tiba ambrol. Cor betonnya ikut longsor ke bawah,” ucap Didik dalam keterangan yang diterima media ini.
Didik menambahkan, jalan tersebut merupakan hasil pembangunan Pemkab Jombang pada tahun 2024 untuk menggantikan jalur lama yang sempat terputus akibat longsor serupa. Namun, tanda-tanda kerusakan sudah mulai terlihat sejak beberapa bulan terakhir.
“Waktu April kemarin sudah sempat retak di pinggir. Sekarang akhirnya ambrol lagi, padahal sudah dicor dan dibuatkan duiker,” jelasnya.
Di lokasi kejadian, sebenarnya sedang berlangsung pembangunan tembok penahan tanah (TPT) oleh kontraktor pelaksana. Namun intensitas hujan tinggi sejak siang membuat struktur tanah di sekitar proyek tidak stabil dan akhirnya runtuh kembali.
“TPT-nya belum selesai, mungkin karena hujan terus-menerus dari siang, tanahnya nggak kuat menahan air,” ungkap Didik.
Akibat longsor ini, kerusakan jalan diperkirakan mencapai lebih dari 100 meter. Jalur tersebut kini hanya bisa dilewati pejalan kaki.
Warga yang menggunakan sepeda motor terpaksa melintas dengan sangat hati-hati, sedangkan kendaraan roda empat tidak dapat melintas sama sekali.
“Mobil jelas tidak bisa lewat. Kalau mau memutar, harus lewat wilayah Lamongan, jaraknya bisa puluhan kilometer,” keluhnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jombang), Imam Bustomi, mengaku belum menerima laporan resmi terkait longsor tersebut. Ia memastikan tim teknis akan segera turun ke lapangan untuk melakukan peninjauan.
“Kami akan cek kondisi di lapangan secepatnya untuk memastikan langkah penanganan,” kata Imam saat dikonfirmasi terpisah.
Warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan darurat agar akses transportasi dapat kembali normal. Selain sebagai jalur utama antar dusun, jalan tersebut juga menjadi satu-satunya rute yang digunakan masyarakat untuk menuju pasar dan fasilitas pendidikan.
