Lumajang, korannasional.id - BPBD Lumajang mewaspadai cuaca ekstrem hujan lebat akhir-akhir ini yang bersamaan dengan peningkatan aktivitas Gunung Semeru.
Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Is Nugroho, menjelaskan terjadinya banjir di wilayah Gondoruso disinyalir berkaitan dengan curah hujan di puncak Gunung Semeru.
"Kemungkinan juga ada aktivitas Gunung Semeru ya berdasarkan pantauan pos pengamatan bahwa ada peningkatan aktivitas," ujar Is, Jumat (7/11/2025).
Is menambahkan pengamatan terkini ditemukan kubah baru di puncak Semeru yang mana hal tersebut turut meningkatkan potensi bencana di lereng aliran Gunung Semeru.
"Puncak Semeru juga ada pembentukan kubah baru. Andaikata di puncak hujan, maka banjir lahar dingin bisa terjadi. Melihat potensi yang ada sepertinya bisa terjadi," papar Is.
Peningkatan potensi bencana banjir lahar dingin juga dipicu kondisi iklim yang sedang mengalami peningkatan suhu di perairan laut.
"Melihat prediksi BMKG hingga maret 2026, suhu di perairan Samudra Hindia meningkat. Dan sekarang Indonesia siaga 1. Mulai Lampung hingga Jawa Timur," katanya.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD mengimbau masyarakat turut peka terhadap kondisi sekitar. Menurut Is, mitigasi mandiri bisa dilakukan dengan pencegahan berupa membersihkan drainase saluran air.
"Dalam kondisi ini paling tidak dibersihkan drainase, pemerintah desa bisa mengimbau masyarakat," ungkap Is.
Di sisi lain, ia juga mengimbau masyarakat pesisir agar mewaspadai potensi gempa megathrust.
"Tetap waspada, untuk alat deteksi memang masih belum maksimal dan perlu dipasang di pesisir pantai," imbaunya.