1. Berawal dari Klakson di Jalan Panglima AIM
Peristiwa pemukulan bermula ketika Teguh sedang mengantar pesanan. Saat itu, mobil yang diduga dikendarai oknum TNI F baru keluar dari ATM dan tiba-tiba mundur hingga hampir menabrak motor korban.
“Teguh kemudian membunyikan klakson sebagai peringatan. Namun pelaku rupanya tersinggung, lalu mengejar pakai mobil dan menghadang om saya,” jelas Jani Fitri, keponakan korban, Minggu (21/9/2025).
Setelah sempat adu mulut, pelaku langsung memukul wajah Teguh menggunakan siku. Pukulan tersebut sangat keras hingga membuat hidung korban patah.
2. Kondisi Korban, Hidung Patah dan Benjol di Mata
Menurut perwakilan komunitas ojol Pontianak, Dede Sudirman, korban mengalami luka serius akibat pukulan tersebut.
“Korban mengalami luka dan memar hingga harus dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak,” kata Dede kepada wartawan, Sabtu (20/9/2025) malam.
Dari pemeriksaan dokter, hidung korban dinyatakan patah dan mengalami pendarahan hebat, sementara bagian mata juga mengalami benjolan.
3. Ratusan Ojol Geruduk Markas Pomdam XII Tanjungpura
Tidak terima dengan perlakuan terhadap rekan mereka, ratusan pengemudi ojol mendampingi korban mendatangi Markas Polisi Militer (Mapomdam) XII Tanjungpura di Jalan Rahadi Usman, Pontianak.
Mereka menuntut keadilan dan proses hukum yang transparan. “Kami minta kasus ini diproses, jangan ada tebang pilih,” tegas Dede Sudirman.
Senada dengan itu, ojol lain bernama Zulkarnaen menambahkan, “Kami menolak perdamaian. Kalau dibiarkan, kasus seperti ini bisa terulang.” (Shevy)