Notification

×

Tag Terpopuler

Krisis BBM Melanda Pulau Sepudi Sumenep, Harga Bensin Eceran Melonjak

Senin, 22 September 2025 | September 22, 2025 WIB Last Updated 2025-09-23T06:34:13Z


Sumenep, korannasional.id - Warga Kecamatan Gayam dan Nonggunong, Pulau Sepudi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tengah menghadapi krisis bahan bakar minyak (BBM).

Akibatnya, harga bensin eceran di tingkat pengecer meroket hingga Rp 15.000 per liter yang semula harga eceran tertinggi (HET) Rp 10.000 per liter. Warga Desa Kalowang, Kecamatan Gayam, Vero, mengungkapkan, krisis BBM sudah berlangsung sekitar sepekan.

SPBU di Kecamatan Gayam tutup hampir seminggu terakhir, sementara di Kecamatan Nonggunong, SPBU bahkan sudah tidak beroperasi hampir satu tahun.

"Sekitar seminggu (SPBU) sudah tutup, kalau di Nonggunong, ditutup karena memang sempat ada polemik itu," kata Vero kepada Kompas.com, Selasa (23/9/2025).

Hal senada disampaikan Abdul Kifli, warga Desa Sukarame, Kecamatan Nonggunong. Dia mengaku harga bensin dalam botol besar kini mencapai Rp 25.000.

Dirinya menyebut, kenaikan harga mulai terjadi dua hari terakhir, dan warga semakin kesulitan memenuhi kebutuhan bahan bakar harian.

"Hanya bergantung ke stok eceran, SPBU kan sudah enggak ada," ujar dia.

Menurut Kifli, krisis ini dipicu kapal pengangkut BBM yang mogok dalam perjalanan menuju Pulau Sepudi.

Namun, ia tidak mengetahui lokasi pasti kapal tersebut. Masalah serupa disebut sudah dua kali terjadi sejak awal 2025. Saat ini, menurut Kifli, warga Nonggunong semakin terbebani karena harus membeli bensin di Kecamatan Gayam.

Ketiadaan SPBU di wilayah mereka membuat akses BBM bergantung penuh pada pasokan luar, sehingga setiap gangguan distribusi langsung berimbas pada lonjakan harga.

 Fenomena ini, jelas Kifli, menunjukkan betapa rentannya wilayah kepulauan seperti Sepudi terhadap gangguan distribusi.

Ketergantungan pada kapal penyuplai tanpa alternatif cadangan membuat masyarakat terjebak dalam pola krisis berulang, yang mestinya bisa diantisipasi sejak awal.

"Karena memang tidak pernah ada alternatif, setiap kali tak ada pasokan, langsung naik harganya," pungkasnya. (Dina)

×
Berita Terbaru Update