Malang, korannasional.id - Pemerintah Kota Malang dikabarkan akan merenovasi 22 sekolah pada tahun ini.
Anggaran yang digunakan sebanyak Rp 3 miliar. Anggaran tersebut berasal dari perubahan APBD 2025.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana mengatakan, renovasi sekolah ini telah disesuaikan dengan hasil evaluasi di lapangan.
"Kami rencanakan seperti itu berdasarkan hasil kajian di lapangan," ujarnya, Selasa (21/10/2025).
Rehab direncanakan dimulai pada November 2025.
Saat ini, Dindik tengah mempersiapkan perencanaan untuk mengeksekusi program tersebut. Rehab sejumlah sekolah tersebut dijadwalkan rampung dalam jangka waktu dua bulan.
"Kami berharap dua bulan sudah selesai," tegas Suwarjana.
Di tempat terpisah, Kabid Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Muflikh Admin menerangkan bahwa 22 sekolah yang akan mendapatkan rehab tersebut meliputi jenjang TK, SD, dan SMP.
Ia optimis target penyelesaian selama dua bulan tercapai. Perhitungannya, rehab bangunan tidak membutuhkan waktu yang lama. Berbeda dengan pembangunan dari awal yang semuanya dimulai dari nol.
"Rehab waktunya tidak lama dibandingkan bangun yang baru," ungkapnya.
Bangunan sekolah yang direhab meiliki kategori rusak ringan hingga berat.
Berdasarkan bentuk kerusakannya tersebut, besaran dana renovasi tiap sekolah akan berbeda-beda. Alokasi anggaran menyesuaikan tingkat kerusakan gedung.
"Kami meninjau langsung lokasi dan menghitung kebutuhannya. Hasilnya dijadikan patokan pelaksanaan dan pengawasan," urainya.
Hingga saat ini, rehab bangunan gedung di Kota Malang masih menggunakan APBD. Belum ada dana CSR yang bisa digunakan untuk rehab bangunan gedung.
Beberapa sekolah yang akan mendapatkan rehab antara lain SDN Tunjungsekar 2, SDN Mojolangu 2, SDN Tlogomas2, SMPN 13 Kota Malang, SDN Ciptomulyo 2, dan TK Negeri Pembina.
Masih ada beberapa sekolah lain yang akan mendapatkan sentuhan rehab bangunan.
