Surabaya, korannasional.id - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, meninjau langsung pelaksanaan daftar ulang atau verifikasi berkas penerima Beasiswa Pemuda Tangguh kategori mahasiswa di Convention Hall MPP Siola Lantai 4, Rabu (1/10/2025). Peninjauan ini dilakukan setelah sebanyak 2.766 mahasiswa dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa periode September 2025 (Semester Ganjil).
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Eri menekankan bahwa verifikasi ketat dilakukan untuk memastikan bantuan pendidikan benar-benar tepat sasaran kepada warga yang membutuhkan. Ia menjelaskan bahwa beasiswa ini terbuka untuk semua warga Surabaya, namun prioritas utama diberikan kepada keluarga miskin dan pra miskin, atau yang tidak mencukupi.
“Saya berharap yang sudah mampu, orang tuanya yang memiliki pendapatan tinggi, tidak bisa mengikuti beasiswa ini dulu. Mari kita bantu saudara kita,” tegas Wali Kota Eri.
Data menunjukkan peningkatan jumlah pendaftaran yang mencantumkan pekerjaan orang tua sebagai wiraswasta. Menanganggapi hal ini, Wali Kota Eri preferensi Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar), Hidayat Syah untuk melakukan verifikasi faktual di lapangan.
“Setelah dijalankan, ternyata ada yang memang bukan wiraswasta, dan ada wiraswasta yang gajinya sangat tinggi. Maka dari itu, kami mengutamakan orang-orang yang memiliki riwayat hidup rendah. Tujuannya, agar banyak anak Surabaya yang bisa melanjutkan kuliahnya,” tegasnya.
Verifikasi juga menemukan kasus-kasus khusus yang memerlukan perhatian Pemkot Surabaya, seperti mahasiswa tunarungu yang berkuliah di Universitas Terbuka (UT), serta pendaftaran yang tinggal sendiri karena orang tua baru meninggal.
“Yang seperti ini, yang cacat, yang harus kita bantu, pemerintah ini hadir. Sedangkan, mahasiswa yang tinggal sendiri, kami minta untuk difasilitasi tinggal di RIAS (Rumah Ilmu Arek Suroboyo) agar bisa tinggal dengan teman-teman kuliah lainnya,” jelasnya.
Terkait besaran beasiswa, Wali Kota Eri menyebutkan bahwa UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang dikeluarkan kampus sebetulnya sudah berdasarkan besar gaji orang tua. Namun, Beasiswa Pemuda Tangguh memiliki batas maksimal.
"Kami memberikan bantuan maksimal. Kalau UKT-nya Rp10 juta, tidak mungkin kami berikan Rp10 juta. Sehingga kami berharap agar keluarga yang tidak mampu mengikuti ini dulu, karena ini adalah tolong-menolong untuk membantu saudara kita yang membutuhkan," terangnya.
Bagi pendaftar yang ditempatkan tinggi dan tergeser dalam seleksi, mereka tidak sepenuhnya dicoret, melainkan akan berada di urutan terbawah. Mereka berkesempatan mengisi slot jika kuota masih tersisa, namun dengan besaran subsidi yang disesuaikan.
Lanjutnya, jika UKT Rp10 juta, yang kami berikan hanya Rp2 juta. Tidak semua kita cover Rp 10 juta, tambahnya.
Wali Kota Eri juga menyampaikan kabar terbaru terkait peningkatan anggaran beasiswa di tahun mendatang. “Alhamdulillah, insyaallah dengan anggaran 2026 nanti, setelah disetujui, maka akan ada beasiswa untuk 24.000 anak Surabaya,” paparnya.
Beasiswa ini tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN), tetapi juga untuk seluruh warga Surabaya, termasuk kategori miskin dan pra miskin, yang berkuliah di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang bekerja sama dengan Pemkot.
“PTS juga kita ambil, PTN juga kita ambil. Semoga semakin banyak yang bisa masuk kuliah, sehingga dia bisa mengubah nasib keluarganya menjadi lebih baik,” tutupnya. (Rani)
