Notification

×

Tag Terpopuler

Sosok Maulana Alfan Ibrahimavic, Santri 13 Tahun Korban Tewas di Ponpes Al Khoziny Dikenal Periang

Selasa, 30 September 2025 | September 30, 2025 WIB Last Updated 2025-09-30T08:07:05Z

Surabaya, korannasional.id - Sosok Maulana Alfan Ibrahimavic (13) korban meninggal dunia yang diumumkan pertama kali dalam insiden ambruknya bangunan bertingkat Ponpes Al-Khoziny Buduran Sidoarjo, pada Senin (29/9/2025) sore, dikenal baik periang dan gemar bercanda.

Tante korban Nur Yasmin berulang kali mengelus-elus dada meratapi nasib nahas sang keponakan. Ia tak menyangka si bungsu dari pasangan Rijal Maulana dan Siti Wardah itu, bakal berpulang begitu cepat, dalam insiden nahas tersebut.

Mengenang kembali perangai riang dan jenaka Alfan sang keponakan membuat perempuan berkerudung hitam dan berkacamata itu, berkali-kali menggelengkan kepala, petanda tak kuasa menahan kesedihan. 

Apalagi saat dirinya harus melihat ibunda Alfaan; Siti Wardah yang terkapar payar dengan terus menerus sesenggukan menahan tangis, dalam posisi tubuh terbaring di ruang tengah rumah duka tersebut.

Nur Yasmin, merasa tak tega dibuatnya. 

Itulah mengapa dirinya harus berulang kali menyampaikan permohonan maaf kepada para pelayat yang belum bisa berkomunikasi langsung dengan orangtua Alfan yang sedang berkalang kesedihan.

Para pelayat yang berdatangan dari tetangga, kolega, atau pihak pengurus kelurahan atau kecamatan setempat hanya bisa dihaturkan untuk duduk di deretan kursi tamu pelayat di bawah dua bidang tenda yang terpasang tepat depan rumah.

"Orangnya supel baik, ceria pokoknya. Ya enggak menyangka, jadi korban kejadian tersebut. Ibunya belum bisa menemui karena masih berduka," ujarnya di rumah duka, Selasa (30/9/2025).

Insiden nahas tersebut benar-benar datang bak geledek menyambar di siang bolong, bayangkan saja, sehari sebelumnya, pada Minggu (28/9/2025) pagi hingga sore, kedua orangtua sempat mengunjungi Alfan dan kakak perempuannya; Nayla Wirdah Rosalina di ponpes tersebut.

Kebiasaan tersebut selalu dilakukan setiap akhir pekan. Kedua orangtua bakal membawakan makanan kesukaan Alfan dan sang kakak agar dapat dinikmati selama berikhtiar menuntut ilmu atau mondok di sana, hingga lulus tiga tahun lagi.

Ternyata, takdir berkata lain, Alfan dipanggil Sang Pencipta ditengah perjuangan dan ikhtiarnya menuntut ilmu di ponpes tersebut. Alfan mengalami luka hampir di sekujur tubuh, akibat tertimbun reruntuhan bangunan bertingkat ponpes yang ambruk.

Alfan dinyatakan meninggal dunia di tengah menjalani perawatan medis di RSI Siti Hajar, Sidoarjo, sekitar pukul 16.00 WIB, Senin (29/9/2025). 

Jenazah remaja kelas satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) itu, langsung disemayamkan di rumah duka beralamat Jalan Kalianyar Kulon Gang 9, No 5, Bongkaran, Pabean Pabean, Surabaya, pukul 22.00 WIB.

Kemudian, pukul 23.00 WIB, jenazah diberangkatkan menuju ke pemakaman umum di Desa Lomaer, Blega, Bangkalan, hingga tiba sekitar pukul 01.00 WIB, Selasa (30/9/2025). 

"Kalau firasat, engga ada sama sekali. Dari pihak orangtua juga engga cerita aneh-aneh. Bahkan hari minggu kemarin, orangtuanya sempat mengirim makanan, ya biasa itu kalau kunjungan santri. Tapi Senin kemarin kami dapat kabar duka," pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua RT 04, RW 07, Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya, Samsul Arifin, bahwa sosok Alfaan dikenal sebagai pribadi yang periang, baik, mudah bergaul dan jenaka.

Meskipun, belakangan diketahui, Alfan melanjutkan pendidikannya dengan 'mondok' di ponpes tersebut, selama ini, si bungsu dari dua bersaudara itu, juga dikenal gemar bermain sepak bola bersama teman-teman sepantaran di gang permukiman sekitar rumah. 

"Sosoknya, periang orangnya, suka bergaul. Hobinya sepakbola, ya sering main sepakbola sama anak anak di gang depan. Dia kelas 1 MTS. Mondok dan sekolah di sana. Kakaknya masin mondok. Dia periang dan supel," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di rumah duka.


×
Berita Terbaru Update