Surabaya, korannasional.id - Laki-laki berinisial RRA (19) meradang mengetahui ada pesan WhatsApp dari pria berinisial KV masuk ke ponsel istrinya.
Sembari membawa celurit, ia melibatkan dua temannya yang masih remaja untuk mencari sosok penggoda istrinya. Kini konsekuensinya RRA ditahan di Polsek Semampir.
Bukan hanya itu saja. Dua teman RRA masih di bawah umur juga ikut diproses. Aksi mereka tergolong penganiayaan.
Menurut Kapolsek Semampir AKP Harry Iswanto melalui Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Suroto,
Kejadian tersebut bermula KV menghubungi istri RRA melalui pesan WhatsApp (WA).
Ternyata chat tersebut terbongkar. RRA pun murka.
Sebagai kepala rumah tangga RRA merasa tidak terima. KV diajak bertemu di depan gang Jalan Sidotopo Sekolahan pada Sabtu (4/10) dini hari. RRA mengajak dua temannya yang belum dewasa itu.
Saat itu, RRA meminta salah satu temanya agar membawa sajam.
“Tersangka RRA meminta R membawa sajam jenis celurit untuk bertemu dengan Kv,” tuturnya.
KV datang ke lokasi juga tak sendiri. Dia juga mengajak teman. Tak disangka, teman yang dibawa sebenarnya juga kawan RRA. KV memilih kabur meninggalkan temannya mengetahui tiga orang yang dihadapi bawa celurit.
“RRA memerintahkan temannya menyabetkan sajam ke arah korban teman KV hingga akhirnya tumbang dan langsung dilarikan ke rumah sakit,” katanya.
Tiga-tiganya ditangkap di tiga lokasi berbeda tak lama setelah kejadian. RRA ditahan di Polsek Semampir, sedangkan dua temannya diproses hukuman sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak.
Sementara itu, KV berdalih maksud awalnya menghubungi istri RRA hanya untuk meminjam uang. Dalam kasus ini, polisi menyita tiga celurit sebagai barang bukti.
“Tersangka anak tetap kami proses tentunya sesuai dengan undang-undang tentang anak,” terangnya.
