Pamekasan, korannasional.id - Hujan deras yang berlangsung selama lebih dari empat jam mengakibatkan ratusan rumah terendam banjir di empat kecamatan di Kabupaten Pamekasan, Kamis (6/11/2025).
Hujan lebat disertai angin kencang mulai mengguyur wilayah tersebut pada Rabu (5/11/2025) malam. Informasi yang dihimpun Kompas.com menyebutkan, banjir terjadi di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Proppo, dan Kecamatan Pademawu.
Di kawasan perkotaan Kecamatan Pamekasan, banjir merendam rumah warga di Desa Jalmak, Desa Laden, Kelurahan Patemon, dan Kelurahan Gladak Anyar.
"Banjir mulai datang sekitar pukul 20.00. Tapi masih kecil. Sekitar tengah malam semakin besar," ungkap Usman (42), seorang warga Kelurahan Gladak Anyar.
Ia menambahkan bahwa hujan deras yang berlangsung cukup lama membuat warga segera waspada, mengingat wilayah tersebut sudah menjadi langganan banjir.
Banjir juga merendam rumah di Desa Karang Anyar, Kecamatan Proppo, serta sebagian rumah di Kelurahan Barurambat Timur, Kecamatan Pademawu.
Air hujan bahkan menggenangi puluhan pemukiman di Perumahan Royal Panglegur, Kecamatan Tlanakan.
"Kalau di Perumahan Royal Panglegur, air sudah mulai menggenangi puluhan rumah sejak pukul 20.00," kata Aini, seorang warga setempat.
Ia melanjutkan, air sudah masuk ke dalam rumah sekitar 10 sentimeter, namun kini sudah mulai surut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Achmad Zainullah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendatangi semua lokasi terdampak banjir.
"Perkiraan lebih dari seratus rumah terdampak. Kami masih dalam proses pendataan sekarang," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh hujan deras yang berlangsung lama sejak Rabu sore hingga malam.
Hal ini menyebabkan debit air di tiga bendungan, yaitu Bendungan Blumbungan, Bendungan Klampar, dan Bendungan Samiran, meningkat.
"Debit air di tiga bendungan ini naik ditambah air laut pasang, sehingga terjadi banjir di beberapa titik di Pamekasan," tambahnya.
Saat ini, debit air di ketiga bendungan sudah menurun, begitu juga dengan air laut yang sudah surut. Dengan demikian, banjir yang merendam wilayah perkotaan dan sekitarnya mulai surut, bahkan di beberapa lokasi sudah kembali normal.
"Kedalaman air paling tinggi sekitar 30 sentimeter, itu pun di cekungan paling rendah dan tidak merata," jelasnya.
BPBD Pamekasan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana yang bisa terjadi kapan saja.
"Kami berharap tidak hujan lagi. Saat ini kita fokus melakukan pendataan korban," tutup Achmad Zainullah.
