Notification

×

Tag Terpopuler

Dishub Ponorogo Menutup Warkop yang Sediakan Layanan Mantap-mantap di Lokasi eks Terminal Seloaji

Rabu, 05 November 2025 | November 05, 2025 WIB Last Updated 2025-11-06T06:45:56Z

Ponorogo, korannasional.id - Warkop di menempati ruko di lahan eks terminal Seloaji Ponorogo resmi ditutup oleh Dinas Perhubungan (Dishub).

Ini setelah petugas gabungan menemukan 2 pekerja warkop terindikasi terkena HIV, hasil dari skrining cepat pada Senin (3/11/2025) malam lalu.

“Kami tutup karena penyewa ruko melanggar aturan,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo, Wahyudi, Kamis (6/11/2025).

Dia menjelaskan bahwa awalnya memang ada laporan masyarakat bahwa mereka resah. Dimana warkop yang berdiri di ruko eks Terminal Seloaji sering buka sampai malam dan ada suara orang bernyanyi alias karaoke.

“Senin malam, tin gabungan yang dipimpin pak Eko (Kepala Satuan Polisi Pamong Praja) bersama Dinkes (Dinas Kesehatan) dan dari kecamatan, Polsek dan Koramil terjun ke lokasi,” katanya.

Dan laporan warga memang benar. Bahwa warkop yang menempati ruko di lahan eks terminal masih buka.

“Kami memang menyewakan kepada pihak ketiga. Tapi perjanjiannya warung harus tutup pukul 17.00 wib, paling lambat pukul 18.00 wib. Itu pukul 21.00 wib masih banyak kegiatan utamanya untuk kegiatan pertokoan itu nah prinsip itu sudah terjadi pelanggaran kesepakatan,” tegasnya.

Menurutnya, ruko di eks Terminal Seloaji melalui proses apresal diperbolehkan untuk disewakan. Hingga Dishub menyewakan ke pihak ketiga.

“Lahan eks Terminal memang untuk pencucian bus dan ada yang membuka warung. Tapi dalam perjanjian hanya warung dan harus tutup pukul 18.00 wib paling malam,” tegasnya.

Namun,  faktanya, mereka yang menyewa sudah melanggar perjanjian. Pun ada indikasi mengarah ke prostitusi. Hingga, Dishub tegas menutup.

“Kami tutup warung kopinya karena penyewa melanggar perjanjian. Dari jam operasional sampai disalahgunakan,”tambah mantan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ini,

Ditanya perihal bangunan dimanfaatkan kos-kosan? Dia mengaku bahwa kos tersebut adalah liar. Dishub tidak pernah menyewakan untuk kos.

“Kami sudah memanggil semuanya, untuk sementara warungnya, kita tutup dulu mbak. Yang kos juga dikosongkan karena tidak berijin,” pungkasnya. 


Bupati Ponorogo Instruksikan Penutupan
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memerintahkan untuk segera menutup warung kopi (warkop) di lahan eks Terminal Seloaji, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Bagaimana tidak, lantaran warkop tersebut hanya kedok. Para pekerja warkop sambil menjajakan diri kepada pelanggan warkop di lahan eks Terminal Seloaji.

Selain itu, juga mengosongkan 10 bangunan yang semula ruko disulap menjadi kamar kos. Kamar kos itu diduga untuk melayani tamu hidung belang.

Kang Giri menyatakan bahwa berpikir pendapatan asli daerah itu penting. Tapi berpikir bagaimana meninggalkan peradaban buruk untuk kualitas anak itu lebih penting.


Skrining Lanjutan Ungkap Fakta Baru
Petugas gabungan kembali melakukan skrining awal diduga pekerja warung esek-esek berkedok warung kopi (warkop). Kali ini di eks Terminal Seloaji, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Ada 13 yang diperiksa. Ada yang merupakan pekerja warung esek-esek berkedok warung kopi (warkop) di eks Terminal Seloaji, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Hasilnya dari 13 orang yang diperiksa ada yang diduga terjangkit HIV.  Ada dua pekerja yang diduga terjangkit HIV hasil skrining awal.

Yang mengejutkan, 2 pekerja yang hasil skrining awal, salah satunya adalah pemain lama. Dimana satu pekerja merupakan eks pasar Janti yang beberapa waktu lalu dirobohkan.

Fakta baru terbongkar. Pasca melakukan skrining awal esek-esek berkedok warung kopi (warkop) di atas lahan eks Terminal Seloaji Ponorogo, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Pihak petugas gabungan menemukan bangunan permanen yang dibuat kos para penjaga warkop. Diduga kamar tersebut untuk melayani tamu.


×
Berita Terbaru Update