Notification

×

Tag Terpopuler

Pasca Amuk Massa di Pulau Kangean, 1 Kompi Pasukan Brimob Sumenep Diterjunkan

Rabu, 05 November 2025 | November 05, 2025 WIB Last Updated 2025-11-06T05:30:22Z

Sumenep, korannasional.id – Satu kompi pasukan Brimob diterjunkan ke Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pasca aksi amuk massa yang dipicu oleh penangkapan enam nelayan di sana. 

Kepala Polres Sumenep AKBP Rivanda mengatakan sebanyak 67 personel itu ditugaskan untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kepulauan Kangean pascainsiden. 

"Kehadiran Brimob di Pulau Kangean, harapannya mampu membantu menciptakan kembali situasi yang aman dan kondusif setelah terjadinya kemarahan warga," kata Rivanda di Sumenep, Rabu (5/11/2025) malam. 

Rivanda meminta, seluruh personel Brimob melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab serta menghindari tindakan arogan dalam menjalankan tugas di lapangan.

Dengan penambahan pasukan tersebut, kepolisian berharap masyarakat Kangean dapat kembali beraktivitas dengan tenang tanpa rasa takut akan terjadi kerusuhan susulan.

Sebelumnya, suasana mencekam terjadi di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa malam (4/11/2025).


Enam nelayan ditangkap
Ratusan warga marah setelah mendengar kabar enam nelayan Kangean ditangkap polisi. Saat ditangkap, para nelayan itu diduga membawa senjata tajam dan petasan untuk menghalau kapal yang diduga melakukan survei seismik di perairan setempat.

Hasan Basri, warga Kangean, mengatakan, kabar penangkapan itu memicu kemarahan warga. Mereka berbondong-bondong mendatangi Polsek Kangean untuk menuntut penjelasan. 

“Warga spontan datang karena mendengar nelayan kami ditangkap, mereka ingin tahu kebenarannya,” kata Hasan. 

Di lokasi, polisi menjelaskan bahwa enam nelayan tersebut sudah dibebaskan, dan warga sempat membubarkan diri. 

Namun, tidak lama setelah meninggalkan Polsek, mereka bergerak tanpa komando menuju sebuah lokasi lain. 

Mereka merusak fasilitas dan membakar sebuah asrama serta waterpark di wilayah Kecamatan Arjasa. Asrama dan tempat wisata itu diketahui sedang ditempati pihak kontraktor Kangean Energy Indonesia (KEI) yang tengah melakukan uji seismik di Pulau Kangean.

Saat pembakaran terjadi, asrama dalam keadaan kosong. Di lokasi ini, massa memecahkan kaca dan membakar bagian depan bangunan. 

Menurut Hasan, tindakan tersebut merupakan reaksi spontan warga. 

“Orang di kampung sini sudah resah dari dulu karena aktivitas seismik ini, jadi begitu dengar ada yang ditangkap, semua langsung tersulut,” tambah dia. 
×
Berita Terbaru Update